DAMPAK STRES TERHADAP PERKEMBANGAN OTAK ANAK

Authors

  • Annisaa Nur Faudillah Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Indonesia
  • Fauziah Nasution Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Indonesia
  • Aulia Fitriani Munthe Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Indonesia
  • Salsabillah Humairah Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Indonesia

Keywords:

otak, stres, trauma

Abstract

Stres pada anak merupakan trauma yang dapat menghambat bahkan merusak perkembangan otak  anak, karena tidak sedikit anak yang mengalami stres. Ketika anak mengalami tekanan ringan atau berat akibat peristiwa yang anak alami, baik disengaja atau pun tidak disengaja, hal tersebut dapat mempengaruhi perkembangan otak anak. Maka  anak-anak seharusnya dihindari dengan peristiwa yang membuat mereka trauma, baik jangka pendek maupun jangka panjang di kemudian hari. Seperti yang kita ketahui, pentingnya perkembangan otak pada manusia karena menjadi pusat berpikir, penyimpan memori dan emosi terhadap apa yang dikerjakan dan sebagai kontrol tubuh akan dilihat seiring manusia bertumbuh. Dengan menghindari stres yang berlebihan pada anak dapat dilakukan  dengan memberikan stimulasi perkembangan otak secara terstruktur pada anak sesuai tingkat perkembangan. Perkembangan otak yang baik tentu mengurangi dampak stres pada anak dan nantinya membawa hasil yang lebih baik di masa depan. Hal ini harus dengan dukungan orang tua, guru, dan lingkungan yang mendukung perkembangan otak anak.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Anbar Zumayyah M., & Sitti Rahmaniar Abubakar., M. S. S. (2021). Penerapan Metode Applied Behavior Analysis (ABA) bagi Anak. Jurnal Riset Golden Age PAUD UHO, 4(3), 207–214. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.36709/jrga.v4i3.21519

Amin, M. S. (2018). Perbedaan Struktur Otak dan Perilaku Belajar Antara Pria dan Wanita; Eksplanasi dalam Sudut Pandang Neuro Sains dan Filsafat. Jurnal Filsafat Indonesia, 1(1), 38. https://doi.org/10.23887/jfi.v1i1.13973

Amin, M. S. (2018). Perbedaan Struktur Otak dan Perilaku Belajar Antara Pria dan Wanita; Eksplanasi dalam Sudut Pandang Neuro Sains dan Filsafat. Jurnal Filsafat Indonesia, 1(1), 38.

Anhusadar, L. (2014). Perkembangan Otak Anak Usia Dini. Shautut Tarbiyah, 20(1), 98. https://doi.org/10.31332/str.v20i1.37

Azizah, S. R., Arofah, N. D., & Sumitra, A. (2019). Optimalisasi Pendidikan Anak Usia Dini Berdasarkan Pembelajaran Yang Berbasis Perkembangan Otak. CERIA (Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif), 2(2), 29. https://doi.org/10.22460/ceria.v2i2.p29- 36

Basri, H. (2018). Kemampuan Kognitif Dalam Meningkatkan Efektivitas Pembelajaran Ilmu Sosial Bagi Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Penelitian Pendidikan, 18(1), 1–9. https://doi.org/10.17509/jpp.v18i1.1105 4

Chamidah, A. N. (2009). Pentingnya Stimulasi Dini Bagi Tumbuh Kembang Otak Anak. Tumbuh Kembang Dan Kesehatan Anak, 1–7.

Chapnick, A. (2008). The golden age. International Journal, 64(1), 205–221. https://doi.org/10.1177/0020702009064 00118

Ibung, D. (2008). Stres Pada Anak (usia 6-12 Tahun). Elex Media Komputindo.

Kesuma, U., Istiqomah, K., & Fisik, P. (2019). Perkembangan Fisik dan Karakteristiknya Serta Perkembangan Otak Anak Usia Pendidikan Dasar Ulfa Kesuma, Khikmatul Istiqomah 1. Madaniyah, 9(2), 217–236.

Merita, M. (2019). Tumbuh Kembang Anak Usia 0-5 Tahun. Jurnal Abdimas Kesehatan (JAK), 1(2), 83. https://doi.org/10.36565/jak.v1i2.29

Nuratika, S., & Ridha, U. (2021). Peran Orang Tua Mendampingi Anak Belajar di Rumah Saat Pandemi Covid-19. Jurnal Riset Dan Pengabdian Masyarakat, 1(2), 193–200. https://doi.org/10.22373/jrpm.v1i2.649

Shonkoff, J. P. (2011). Protecting brains, not imply stimulating minds (Science (982). Science, 334 (6055), 45Shttps://doi.org/10.1126/science.334.605 5.453-b

Subarkah, M. A. (2019). Pengaruh Gadget Terhadap Perkembangan Anak. Rausyan Fikr : Jurnal Pemikiran Dan Pencerahan, 15(1), 125 139. https://doi.org/10.31000/rf.v15i1.1374

Taufiq, M. Z., Suryanto, T., Firdayanti, N., & Fadillah, N. (2022). Penerapan Teknologi Augmented Reality Pada Pembelajaran Sistem Saraf Bagian Otak. Jurnal ELIT, 3(2), 48–57. https://doi.org/10.31573/elit.v3i2.479

Wahyuni, H. (2016). Faktor Resiko Gangguan Stress Pasca Trauma Pada Anak Korban Pelecehan Seksual. Jurnal Ilmiah Kependidikan, 10(1), 1–13

Downloads

Published

2023-07-31

Issue

Section

Articles